Thursday, August 15, 2013

Tenang dalam sholat

Bismillahirrahmanirrahim...

Sering banget aku melihat orang-orang dapat menyelesaikan sholat dalam kurun waktu tidak sampai 5 menit. Mungkin bisa untuk sholat yang hanya 2 rokaat. Tetapi, untuk sholat yang jumlah rokaatnya 4, aku nggak ngerti gimana caranya, 5 menit bisa menutup itu semua.

Aku bukanlah seorang ahli agama, aku juga baru merutinkan sholat 5 waktu dalam hitungan bulan setelah sebelumnya selalu meninggalkannya atau hanya sholat sesekali. Tapi, tetep aja, aku heran. Kok bisa ya, 5 menit cukup untuk mengerjakan sholat? Apakah tidak membaca bacaan lain selain takbir? Atau bacaannya dipilih yang singkat-singkat? Atau bagaimana? Serius, aku dari dulu penasaran banget, tapi nggak enak mau nanya, kesannya kayak aku sholatnya udah yang paling bener aja.

Beberapa kali, ketika aku melihat temanku sholat dengan kecepatan kilat itu, aku mencoba memperkirakan bacaannya. Misalnya, ketika dia baru takbir, aku akan mencoba membaca al-fatihah secepatnya aku mampu. Tapi, belum sampai al-fatihah selesai, dia sudah takbir untuk ruku'. Lalu aku ikutin mencoba membaca bacaan ruku' sebanyak 3x. Ternyata, belum 1 selesai kubaca, dia sudah i'tidal. Lagi-lagi aku coba membaca bacaannya, tapi dia sudah sujud. Aku coba membaca bacaan sujud 3x secepat mungkin, tapi baru 1x, dia sudah bangun dari sujud, seolah keningnya hanya menyentuh sajadah barang sedetik. Sungguh, aku nggak ngerti, bagaimana bisa begitu? Bukankah sholat itu harus membaca bacaan-bacaannya? Bagaimana caranya mereka membaca bacaannya kalau mereka seolah tidak berhenti bergerak kecuali saat berdiri dan baca al-fatihah? Menurutku ini aneh.

Pertanyaan lainnya yang muncul di benakku adalah, di mana letak khusyuknya jika begitu?

Aku bisa memahami jika sholat dilakukan seperti itu adalah ketika kita diburu waktu, misalnya sedang sholat sunah, tau2 sholat fardu sudah iqomah, maka biasanya orang-orang akan mempercepat sholat dan bacaannya agar tidak tertinggal imam. Tapi kebanyakan adalah ketika tidak sedang diburu-buru dan aku melihatnya seperti seseorang yang sedang jungkat jungkit.

Ada sebuah kisah yang pernah kubaca sebelumnya, tentang seorang lelaki di zaman nabi yang datang untuk sholat ke masjid. Lelaki tersebut
melaksanakan sholat hingga selesai dan salam. Tapi kemudian Rasulullah SAW menegurnya dan berkata, "Ulangi sholatmu, sesungguhnya kamu belum sholat!"

Tanpa mengetahui alasannya, lelaki tersebut mengulang lagi sholatnya hingga salam, dan Rasulullah SAW lagi-lagi berkata, "Ulangi sholatmu, sesungguhnya kamu belum sholat!"

Bingung, tapi apa mau dikata, maka lelaki tersebut mengulangi sholatnya lagi untuk yang ketiga kalinya, hingga salam. Namun lagi-lagi Rasulullah SAW berkata, "Ulangi sholatmu, sesungguhnya kamu belum sholat!"
Lelaki tersebut bertambah bingung, kemudian bertanya, "Ya, Rasulullah, aku telah mengulangi sholatku hingga 3 kali, dan yang kukerjakan adalah sebaik-baiknya sholat yang bisa kukerjakan. Tolong ajari aku bagaimana caranya".

Rasulullah SAW menjawab, "Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah Al-Fatihah dan surat dalam Alquran yang engkau pandang paling mudah. Lalu, rukuklah dengan tenang (thuma’ninah), lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. Selepas itu, sujudlah dengan tenang, kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang. Lakukanlah seperti itu pada setiap shalatmu".


Yap! Salah satu kesalahan terbesar yang terjadi dalam sholat adalah tidak tuma'ninah atau tidak tenang dalam melaksanakannya. Gerakannya tergesa-gesa dan bisa dipastikan tidak ada konsentrasi di dalam bacaannya. Padahal ada perintah untuk melaksanakan sholat dengan gerakan tenang. TENANG ya, bukan LAMBAT-LAMBAT. Yang tenang, dan pastikan tubuh telah berada di posisi sempurna sebelum akhirnya melanjutkan ke gerakan sebelumnya. Misal nih, kita ruku', bacaan udah kelar 3x, sebaiknya kita diam dulu dalam posisi tersebut sampai kita benar-benar tenang dan merasa ruku' kita telah sempurna (yaahh.. kurang lebih barang 1 atau 2 atau 3 detik lah) baru kita melaksanakan gerakan i'tidal.

Makna tuma`ninah adalah orang yang sholat tenang di dalam ruku’nya, i’tidalnya, sujudnya, dan ketika duduk di antara dua sujud, dengan cara dia tinggal sejenak sampai setiap tulang menempati tempatnya, dan dia jangan tergesa-gesa untuk berpindah dari suatu rukun (sholat) sampai dia tuma`ninah dan setiap persendian telah menempati posisinya.

Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda kepada al-musi`u sholatuhu (orang yang jelek sholatnya) tatkala dia tergesa-gesa dan tidak tuma`ninah:


اِرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ
”Kembali ulangi sholatmua, karena (tadi) kamu belum sholat”.


Dan dalam hadits Rifa’ah (juga) dalam kisah al-musi`:


ثُمَّ يُكَبِّرَ وَيَرْكَعَ فَيَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ حَتَّى تَطْمَئِنَّ مَفَاصِلُهُ وَتَسْتَرْخِي, ثُمَّ يَقُوْلُ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ, وَيَسْتَوِيَ قَائِمًا حَتَّى يَأْخُذَ كُلُّ عَظْمٍ مَأْخَذَهُ
“Kemudian dia bertakbir lalu ruku’ dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua lututnya sampai semua tulang-tulangnya tenang dan rileks. Kemudian dia membaca “Sami’allahu liman hamidah” dan tegak berdiri sampai semua tulang kembali menempati tempatnya masing-masing”.



Naaahhh, yuk kita evaluasi sholat kita masing-masing, baik aku yang menulis, maupun teman-teman yang membaca. Sholatnya sudah tenang belum? Kalau belum tenang, yuk dicoba tenang pelan-pelan. Kalau kita termasuk yang sholatnya seperti itu, maka kita adalah golongan orang yang ditegur oleh Rasulullah SAW, dan diperintahkan untuk mengulang sholat hingga tenang.

Bayangkan, aku suka merasa jengkel dengan imam yang sholatnya terburu-buru, karena aku tidak bisa menyelesaikan bacaanku. Memang sih, aku sebagai makmum tidak berdosa karena bacaanku adalah bacaan imam, dan kelak imam-lah yang akan dimintai pertanggungjawaban. Nah, itulah juga salah satu kegunaan tuma'ninah, agar memberi waktu makmum untuk menyelesaikan bacaannya juga.

Artinya shalat kita tidak memenuhi syarat untuk diterima. Jika tidak diulangi maka menjadi sia-sia. Bisa jadi hanya menggugurkan kewajiban tapi tidak memberi dampak dunia dan akhirat. Dampak dunia berupa ketenangan jiwa tidak akan kita raih serta dampak akhirat berupa pahala juga tidak ada. Sungguh rugilah kita. Inilah yang dimaksudkan oleh Allah dalam Al Qur’an :
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya“ (Q.S. Al Maa’uun : 4-5)


“Sungguh sejahat-jahatnya pencuri dari kalangan manusia adalah orang yang mencuri shalatnya.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud mencuri shalatnya?” Beliau Saw berkata, “Ia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Dan sungguh orang yang paling pelit (kikir) adalah orang yang pelit mengucapkan salam. (HR. Thabrani & Hakim)



Gerakan-gerakan sholat sendiri ada manfaatnya masing-masing dan telah dibuktikan secara ilmiah:

Dalam buku Mukjizat Gerakan Shalat, diungkapkan bahwa gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat dan sistem pemanas tubuh. Selain itu juga membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik negatif dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri jantung).
Kita dapat menganalisis kebenaran sabda Rasulullah SAW dalam kisah di awal.
“Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah.”
Saat takbir Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar). Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, dan ketika bangkit dari rukuk.
Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud. Apa maknanya? Pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, maka otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
“Rukuklah dengan tenang (tumaninah).” Ketika rukuk, Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut (HR Bukhari dari Sa’ad bin Abi Waqqash). Apa maknanya? Rukuk yang dilakukan dengan tenang dan maksimal, dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di pungggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat sujud.
“Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak.” Apa maknanya? Saat berdiri dari dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba.
“Selepas itu, sujudlah dengan tenang.” Apa maknanya? Bila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata, telinga, leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisasi.
“Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang.” Apa maknanya? Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik serta syaraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan syaraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Subhanallah!

Masih ada gerakan-gerakan shalat lainnya yang pasti memiliki segudang keutamaan, termasuk keutamaan wudhu. Semua ini memperlihatkan bahwa shalat adalah anugerah terindah dari Allah SWT bagi hambanya yang beriman.




Terakhir pesan dari penulis adalah:
"Dirikanlah sholat walaupun berat bagimu, karena tidak ada alasan untuk tidak sholat".


Semoga bermanfaat... :)

Sumber:
http://al-atsariyyah.com/kesalahan-kesalahan-dalam-shalat-1.html
http://www.mediakalla.com/agar-shalat-tidak-sia-sia/
http://kisahislami.com/rahasia-gerakan-sholat/
http://www.dakwatuna.com/2012/12/05/24937/para-pencuri-shalat/
http://rinisetia.tumblr.com/post/17148043183/orang-yang-shalat-dengan-tergesa-gesa-sesungguhnya

1 comment: